Dome of the Rock Yerusalem: Keajaiban Arsitektur dan Makna Spiritual

Dome of the Rock, atau Kubah Shakhrah, merupakan salah satu bangunan paling terkenal di Yerusalem dan simbol penting bagi umat Islam. Terletak di atas Temple Mount, bangunan ini bukan hanya sekadar masjid, tetapi juga merupakan tempat suci yang memiliki makna mendalam bagi berbagai tradisi agama. Dalam artikel ini, kita akan menjelajahi sejarah, arsitektur, dan signifikansi Dome of the Rock di Yerusalem.

 Sejarah Dome of the Rock
Dome of the Rock dibangun antara tahun 688 dan 691 Masehi oleh Khalifah Umayyah, Abd al-Malik ibn Marwan. Pembangunan ini dilakukan sebagai bentuk penghormatan dan untuk memperkuat identitas Islam di tengah persaingan dengan agama-agama lain, terutama Kristen dan Yahudi. Lokasi bangunan ini dianggap suci oleh ketiga agama Abrahamik; bagi umat Islam, tempat ini diyakini sebagai lokasi dari mana Nabi Muhammad SAW melakukan Isra dan Mi’raj. Dalam tradisi Yahudi, tempat ini adalah lokasi di mana Nabi Ibrahim bersiap untuk mengorbankan putranya.

Arsitektur yang Menakjubkan
Dome of the Rock memiliki desain arsitektur yang megah dengan struktur berbentuk oktagonal. Kubahnya yang dilapisi emas berkilau menjadi ciri khas bangunan ini dan dapat terlihat dari jauh. Dengan diameter sekitar 20 meter, kubah ini berada di atas sebuah drum yang dikelilingi oleh 16 tiang dan kolom. Dinding luar bangunan dihiasi dengan ubin mozaik yang indah serta kaligrafi Arab yang menambah keanggunan visualnya.
Interior Dome of the Rock juga sangat menarik. Di bawah kubah terdapat batu suci yang dikelilingi oleh pagar kayu. Batu ini dianggap sebagai titik awal perjalanan spiritual Nabi Muhammad ke surga. Mosaik-mosaik yang menghiasi interior menampilkan keindahan seni Islam awal tanpa menampilkan bentuk manusia atau hewan, melainkan fokus pada pola vegetatif dan tulisan Arab.

Signifikansi Spiritual
Dome of the Rock bukan hanya sekadar bangunan; ia adalah simbol spiritual yang mendalam bagi umat Islam. Sebagai salah satu situs paling suci dalam Islam, Dome of the Rock menarik jutaan peziarah setiap tahun. Keberadaannya di Temple Mount juga menjadikannya pusat perhatian dalam konflik antara berbagai kelompok agama di Yerusalem.
Bagi umat Yahudi, tempat ini memiliki makna historis yang dalam karena merupakan lokasi dari Kuil Solomon dan Kuil Kedua. Dengan demikian, Dome of the Rock menjadi titik pertemuan antara sejarah, agama, dan identitas budaya.

Kesimpulan
Dome of the Rock Yerusalem adalah contoh luar biasa dari arsitektur Islam awal dan simbol penting bagi umat Muslim di seluruh dunia. Dengan sejarah yang kaya, desain arsitektur yang megah, serta makna spiritual yang mendalam, bangunan ini tidak hanya menjadi landmark kota Yerusalem tetapi juga saksi bisu perjalanan sejarah agama-agama Abrahamik. Mengunjungi Dome of the Rock memberikan pengalaman unik untuk memahami lebih dalam tentang warisan budaya dan spiritualitas yang ada di Timur Tengah. Jika Anda merencanakan perjalanan ke Yerusalem, jangan lewatkan kesempatan untuk menyaksikan keajaiban arsitektur ini secara langsung.

www.hamdalahkubahkreasindo.com