Pengetahuan mengenai harga daging domba terkini sangatlah penting. Terutama di saat harga tidak menentu dan fluktuatif.
Klasifikasi harga dijabarkan ke dalam beberapa indikator, misalnya; jenis daging domba atau bagian daging, permintaan pasar, hingga lokasi geografis.
Lokasi geografis memegang peranan penting dalam menentukan harga jual daging domba. Sederhananya, harga daging di suatu kota bisa saja berbeda dengan kota lainnya.
Terdapat berbagai macam domba pedaging yang terkenal, baik yang diimpor, hasil persilangan, maupun campuran. Ada domba Texel seperti domba Dorper, domba Awassi, domba Garut, dan berbagai jenis lainnya.
Domba impor biasanya berasal dari peternakan besar di Australia. Domba-domba tersebut diimpor ke Indonesia dalam kondisi 100% fullblood lengkap. Hal ini kemudian dimanfaatkan oleh peternak lokal untuk dikembangbiakkan guna menghasilkan F1 F2 kemudian keturunannya, dengan biaya yang lebih terjangkau.
Meskipun harga domba persilangan impor rendah, kualitas dagingnya cukup baik dan setara dengan daging dari domba fullblood.
Harga Daging Domba Berdasarkan Jenis Domba
Setiap hewan ternak dapat dimanfaatkan untuk menghasilkan daging, dan domba. Berikut ini adalah 10 harga daging domba yang menghasilkan makanan berdasarkan jenisnya.
1. Domba Dorper
Salah satu domba pedaging terbaik adalah jenis Dorper. Jenis ini lebih sering dimanfaatkan untuk diambil dagingnya daripada susunya, dan biasanya masuk dalam kategori pedaging daripada susu.
Alasannya sederhana, musim kawinnya bisa panjang sehingga efisien karena dapat melahirkan sebanyak tiga kali dalam waktu dua tahun. Harga domba Dorper juga diklasifikasikan secara lebih spesifik berdasarkan jenis persilangannya.
a) Domba Dorper Fullblood
Harga per ekor domba Dorper all blood 100% betina (10 hingga 15 bulan) mulai dari 26 juta. Harga fullblood untuk jantan adalah 28 juta. Apa alasannya harganya begitu mahal?
Varietas fullblood biasanya tidak dimanfaatkan sebagai sumber daging, melainkan sebagai induk yang potensial dan produktif karena memiliki darah murni 100%. Jika membelinya, peternak akan mendapatkan sertifikat asli jenis ras (domba yang memiliki silsilah) dari peternakan modern Australia.
Harga domba Dorper fullblood adalah harga taksiran kasar (tanpa memperhitungkan porsi daging) jika berat tiap ekor domba dewasa 40 kilogram. Itu berarti harga per kg sekitar Rp700.000.
b) Domba Dorper F1
Domba Dorper F1 merupakan hasil persilangan induk Dorper fullblood dengan jenis domba lain. Jadi, domba ini memiliki 50% darah murni dari rasnya. Harga hewan persilangan ini lebih terjangkau daripada wholeblood murni.
Harga seekor Dorper betina F1 dewasa (usia 10-15 bulan) sekitar 5 juta. Jika jantan F1 sekitar 6,5 juta. Jenis F1 ini lebih tersebar luas dan dagingnya lebih sering diperjualbelikan daripada yang berdarah murni.
Harga daging Dorper F1 per kilogram sekitar Rp170.000. Daging Dorper memiliki kualitas yang sangat baik. Daging Dorper dikenal sebagai standar kualitas daging yang diakui secara internasional sehingga tidak mengherankan jika harganya cukup tinggi.
c) Domba Dorper F2
Domba Dorper F2 merupakan hasil persilangan dua ras: induk Dorper F1 dengan induk Dorper berdarah murni. Kadar darah murninya lebih tinggi, yakni sekitar 75 persen. Oleh karena itu, harga domba hasil persilangan F2 lebih mahal karena mendekati kemurnian penuh.
Harga seekor Dorper F2 betina dewasa berkisar 6,5 juta, sedangkan seekor Dorper F2 jantan dewasa sekitar 7 juta. Berdasarkan harga domba dewasa per ekor, harga daging per kg sekitar Rp200.000.
Perhatikan unsur penyebab harga di atas, bukan yang ada di lapangan. Contohnya, kondisi ekonomi dan lesunya pasar domba (kurang permintaan), sehingga harganya menjadi lebih murah dan terjangkau.
d) Domba Dorper F3
Sedangkan untuk Dorper F3 merupakan anakan dari induk Dorper F2 atau Dorper full blood. Rata-rata, keduanya memiliki rasio 87 persen. Harganya pun lebih mahal, umumnya dijadikan induk yang sangat berkualitas.
Harga daging domba Dorper F3 per kilogram sekitar Rp250.000, terutama untuk bahan makanan bersih (bukan karkas). Harga daging domba Dorper pedaging, F1 dan F3, bisa berkisar antara Rp110.000 hingga Rp250.000 per kilogram, tergantung jenis dan jumlah tulangnya.
Daging domba memang lebih unggul dibanding daging kambing. Perbedaan utama antara daging kambing dan daging domba terletak pada tekstur dan aromanya. Daging domba memiliki tekstur yang lembut dan bau dagingnya tidak terlalu menyengat.
2. Domba Texel
Domba ini merupakan jenis domba yang menghasilkan wol (daging) dan bulu. Hal ini bukan tanpa alasan, karena jenis domba ini memiliki bulu yang sangat tebal.
Sebagai domba pedaging premium, harga domba Texel fullblood dewasa mulai dari 50 juta. Penggunaan daging yang lembut dan ramping ini telah mendapat pengakuan internasional.
Selain itu, bulu domba Texel mampu menghasilkan serat wol yang paling tinggi. Hal inilah yang menjadi alasan mengapa harga domba Texel cukup mahal di pasaran.
Jadi, berapa harga domba Texel? Berdasarkan estimasi harga domba Texel dewasa sebesar lima puluh juta dolar, dan Berat domba dewasa sekitar 40 kilogram. Dan harga daging bersih kualitas terbaik sekitar 1,2 juta.
Daging persilangan Texel F1 dan F2 memang
Harganya lebih murah. Harga fullblood bisa turun hingga 80 persen, atau sekitar Rp200.000 hingga Rp300.000 per kg.
Berdasarkan info harga daging Texel, domba Texel memiliki kualitas dan standar yang lebih tinggi dibanding Dorper. Kualitasnya sudah diakui oleh negara dengan dagingnya yang lezat dan empuk.
Komoditas Texel tidak hanya berupa daging, tetapi juga merupakan bahan wol yang paling diminati. Selain itu, domba Texel juga dapat memberikan keuntungan ekonomi bagi peternak. Texel terbaik adalah domba Texel all blood yang bersertifikat dan terdaftar.
3. Domba Awassi
Domba ternak berikutnya yang perlu dipertimbangkan adalah jenis Awassi, yang memiliki tubuh yang kuat dan kokoh dengan postur tubuh yang panjang dan lebar. Kambing ini memiliki kemiripan dengan kambing Boer yang terkenal dengan dagingnya yang sangat produktif.
Biasanya domba Awassi jantan dijadikan indukan untuk dikawinkan dengan domba lokal, tujuannya adalah untuk menghasilkan domba pedaging super unggul (F1).
Oleh karena itu, daripada menggunakan domba Awassi murni untuk dikonsumsi, banyak peternak lebih memilih menggunakan domba Awassi F1. Di sisi lain, harga domba Awassi F1 jauh lebih terjangkau, yang berarti dapat menarik lebih banyak pelanggan.
Harga daging domba Awassi F1 bervariasi mulai dari Rp150.000 hingga Rp350.000 per kilogram. Harganya berdasarkan bagian daging dan kualitasnya. Jika diperhatikan, warna daging domba lebih cerah daripada daging kambing.
Khusus untuk harga daging karkas domba Awassi F1, umumnya lebih murah. Karena potongan dagingnya sudah termasuk tulang, yakni berkisar antara Rp100.000 hingga Rp150.000 per kilogram.
4. Domba Garut
Jenis-jenis domba di atas mungkin terdengar asing di telinga para penikmat daging di Indonesia. Jika ya, domba Garut merupakan salah satu jenis domba yang paling digemari, murah, tetapi tetap berkualitas tinggi.
Daging domba Garut memiliki tekstur yang kenyal dan lembut. Dagingnya tidak amis dan sangat bergizi bagi tubuh. Daging domba muda, yang juga dikenal sebagai domba muda, diperuntukkan bagi domba berusia antara 3 hingga 5 bulan. Teksturnya paling baik.
Domba Garut untuk konsumsi atau daging dijual dengan harga rata-rata sekitar Rp3.500.000-7.000.000. Jumlah di atas 5 juta ekor sudah termasuk domba dewasa, dan peternak juga dapat memanfaatkannya sebagai induk atau pejantan.
Namun, harga domba Garut belum tentu mencerminkan harga pasar. Khusus untuk jenis kontes atau hias, yang harganya bisa mencapai 400 juta dolar!
Harga daging domba Garut untuk dikonsumsi berkisar antara Rp80.000 hingga Rp150.000 per kg. Daging domba muda biasanya lebih mahal. Hal ini dikarenakan daging domba muda lebih lembut dan empuk.