JAKARTA: Menteri Pariwisata (Menpar) Widiyanti Putri Wardhana membantah isu yang menyebut dirinya meminta air galon untuk mandi saat kunjungan kerja (kunker) ke daerah.
Menurutnya, kabar tersebut tidak benar dan sebelumnya sudah ia klarifikasi dalam podcast bersama presenter kondang Helmy Yahya di kanal YouTube.
Isu ini sempat viral di media sosial dan ramai diperbincangkan publik.
Bagi Widiyanti, rumor tersebut tidak hanya mencoreng nama baiknya, tetapi juga dianggap sengaja diembuskan pihak tertentu yang ingin menggoyang posisinya.
Polemik ini bahkan sampai ke rapat DPR, ketika isu air galon ikut disinggung Ketua Komisi VII Saleh Partaonan Daulay.
KLARIFIKASI MENPAR
Menpar berusia 54 tahun itu mengaku sering keliling daerah dan menginap di berbagai hotel maupun homestay. Ia menegaskan hanya ingin memastikan ketersediaan air bersih di akomodasi wisata.
“Kan sudah saya klarifikasi dengan Bang Helmy. Bahwa saya kalau ke daerah itu selalu menginap di hotel sekalian juga melihat hotel-hotel di Indonesia. Ngecek keadaan, dan semua hotel saya jamin ada air bersih,” ungkapnya dikutip Kumparan di Gedung DPR, Senin (29/9).
“Jadi saya tidak mandi pakai air galon di hotel-hotel. Dan even homestay pun di desa wisata kami cek ada air bersih dan ada air panas juga,” lanjutnya.
Suami dari konglomerat dan pengusaha nasional Wishnu Wardhana itu menduga isu ini sengaja dimainkan dengan maksud tertentu.
“Ada pihak yang ingin menggantikan posisi saya,” kritiknya.
SEDERET KONTROVERSI WIDIYANTI WARDHANA
Nama Menpar Widiyanti mencuat setelah disebut meminta air galon saat kunjungan ke Labuan Bajo. Isu ini berawal dari curhatan seorang ASN yang mengaku pernah berinteraksi dengannya dan menjadi viral di media sosial.
Disebutkan bahwa permintaan itu merupakan bentuk “keluhan” terhadap fasilitas penginapan di lokasi kunjungan.
Bukan kali pertama menteri terkaya di Kabinet Presiden Prabowo itu menuai sorotan. Kemampuan public speakingnya pernah ramai dibahas karena sebuah video pidato dia berbicara terbata-bata dalam Bahasa Inggris.
Dalam catatan Laporan Harta Kekayaan Penyelenggara Negara (LHKPN) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Widiyanti tercatat memiliki total harta kekayaan sebesar Rp5,4 triliun.
“Ya, itu kan harus pengalaman yang dilakukan terus-menerus. Saya rasa, saya belajar dari situ. Tapi kalau mengenai bahasa Inggris saya nggak masalah lho,” belanya dalam podcast dengan Helmy Yahya.
Ia juga menjadi sorotan karena beberapa kali membatalkan agenda di daerah, yang kemudian dijadikan bahan kritik publik.
Widiyanti mengaku pembatalan acara daerah terjadi karena ada panggilan mendadak dari Presiden Prabowo atau rapat bersama DPR.
“Saya tidak pernah sih (membatalkan), kecuali kalau saya dipanggil Presiden dan DPR gitu ya. Memang dalam kementerian itu kita dipanggilnya rapat mendadak sehari sebelumnya,” terangnya.
“Nah, ke daerah, kunjungan itu kami biasanya melakukan planning sudah dari jauh-jauh hari, tapi ya apa boleh buat kalau H-1 itu dapat undangan ya kita batalkan,” jelasnya.
Selain isu mandi air galon, publik juga menyoroti beredarnya foto Widiyanti mengenakan outfit bermerek mewah. Ia menyebut foto itu diambil sebelum dirinya menjabat sebagai menteri.
“Kalau ada isu yang pakai baju (brand mewah) itu tuh sebelum saya jadi menteri, foto bulan Juni. Memang salah saya tidak menghapus foto itu karena saya tidak berburuk sangka ada orang seperti itu,” katanya.
Ikuti saluran WhatsApp CNA Indonesia untuk dapatkan berita menarik lainnya. Pastikan fungsi notifikasi telah dinyalakan dengan menekan tombol lonceng.
https://wholesalesportscollegejerseys.com/